Wakil Walikota Surabaya Armuji Mediasi Pembangunan Sekolah yang Sempat Ditolak Warga

Wakil Walikota Surabaya Armuji Mediasi Pembangunan Sekolah yang Sempat Ditolak Warga

Surabaya, Respublika – Beredar Foto Spanduk penolakan warga atas pembangunan Taman Kanak – Kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini Aletheia di Gunung Anyar Selatan karena beberapa alasan.

Tertera Tulisan dalam spanduk “ Warga Menolak Pembangunan rencana pembangunan gedung tiga lantai di jalan Wiguna selatan nomor 3 oleh Yayasan Gereja Kristus Tuhan Malang – jemaat Nazareth Surabaya. “Jangan usik ketentraman, ketertiban dan kerukunan di wilayah Wiguna Selatan”.

Menyikapi hal tersebut Wakil Walikota Surabaya Armuji memimpin langsung mediasi yang di gelar pendopo kelurahan Gunung Anyar Tambak pada Rabu (7/12) siang yang dihadiri Bakesbangpol , DPRKPP , FKUB , Koramil , Polsek Gunung Anyar , Perwakilan warga dan Pihak sekolah Aletheia.

Pada kesempatan itu Cak Ji memperkenankan pada Dinas Perumahan Rakyat , kawasan permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) menjelaskan kelengkapan yang telah dipenuhi oleh Sekolah Aletheia untuk menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

“ Kalau persyaratan teknis sesuai peraturan memenuhi tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan , tetapi disini kita mencari jalan tengah untuk sama – sama menekan Ego agar bisa berjalan bersama,” ujar Armuji, Rabu (07/12/22).

Perwakilan warga Danial A mengungkapkan bahwa warga menolak karena tidak ingin ketertiban , kerukunan dan kenyamanan mengingat bangunan yang dibangun di lahan seluas 250 meter persegi terdiri dari tiga lantai .

“ Oleh karena itu nanti titik tengahnya karena di sekitar lingkungan gunung anyar selatan ada sekolah PAUD dan TK juga lain yang bangunannya satu lantai , maka Sekolah Aletheia bisa dibangun apabila satu lantai,” tegas Cak Ji.

Dirinya juga menegaskan bahwa di Kota Surabaya tidak boleh muncul permasalahan pembangunan yang didasari oleh isu SARA. Pemerintah Kota berkomitmen agar pembangunan didasarkan pada peraturan yang berlaku dengan mengedepankan semangat “Bhinneka Tunggal Ika”. (trs)