Surabaya, Respublika – Spanduk penolakan warga atas pembangunan sekolah Logos terpasang di pintu gerbang cluster Taman Puspa Raya dan tanah kosong lokasi akan berdirinya sekolah Logos.
Dilokasi tersebut yaitu jalan Taman Puspa Raya blok B no 2, akan didirikan sekolah Logos yang terdiri dari SD, SMP dan SMA setinggi 7 lantai dengan daya tampung 800 siswa.
Rencana pembangunan ini pun mematik reaksi penolakan dari warga. Rata-rata warga menolak karena mempertimbangkan dampak sosialnya.
“Saat ini didaerah sekitar lokasi sudah cukup macet, apalagi ini merupakan jalan utama termasuk untuk warga Bukit Palma. Sehingga warga khawatir terganggu kenyamanannya dengan berdirinya sekolah disini yang pasti akan menambah kemacetan,” ujar Bambang, ketua RW 08 kelurahan Sambikerep, kecamatan Sambikerep kepad media, Rabu (24/05/2023).
“Pokoknya warga menolak pembangunan sekolah itu, kalau sampai ngotot dibangun kami akan lawan!” Ucap seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya oleh media.
Dikonfirmasi Terkait hal ini, Anggota DPRD Kota Surabaya Fraksi PSI yang juga warga RW 08 Sambikerep Citraland, Josiah Michael mengatakan, warga sangat berkeberatan karena pasti akan menimbulkan kemacetan serta dampak-dampak lain jika sekolah tersebut di bangun. Warga membeli rumah diwilayah ini kan karena mereka ingin tenang.
Apalagi posisi sekolah yang mepet berada didepan gerbang utama dari warga RT 01, 02,03 dan 04 RW 08 ini, jadi bisa dibayangkan tingkat keruwetan, polusi suara, polusi udara dan dampak-dampak sosial lainnya.
Josiah juga mengungkapkan, jika di lokasi akan dibangunnya sekolah Logos tersebut selain macet juga rawan terjadi kecelakaan.
“Sebaiknya Pemkot tidak memberikan izin pembangunan sekokah tersebut, karena warga sangat berkeberatan,” tutup Josiah Michael, politisi PSI Kota Surabaya ini. (trs)