Surabaya, Respublika – Setiap akan dimulainya jam masuk sekolah dan berakhirnya jam pelajaran sekolah, siswa SDN Semolowaru 1 kesulitan akses menuju sekolah, begitu juga pulang sekolah.
Kondisi tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno usai menggelar jaring aspirasi masyarakat, saat reses di daerah tersebut.
“Jembatan yang menjadi akses utama menuju gedung sekolah SDN Semolowaru 1 kondisinya hampir roboh. Bahkan saat ini hanya disangga kayu penahan supaya tidak roboh,” ujar Anas Karno pada Senin (24/10/2022), setelah menerima aduan Jaelani Ketua RT 09/RW 02 Semolowaru.
Anas menjelaskan, jembatan tersebut sekarang tidak lagi dipergunakan, karena berbahaya. Dan pintu gerbang utama SDN Semolowaru 1 ditutup.
“Sehingga siswa harus memutar, melewati jalan alternatif. Jalan kampungnya yang tembus di belakang sekolah. Begitu juga saat pulang sekolah,” imbuhnya.
Namun Anas, mengkhawatirkan keselamatan para siswa ketika melewati jalan alternatif tersebut.
“Jalannya rusak. Jalan kampung yang dilewati tersebut, merupakan permukaan penutup saluran ditengah kampung,” jelasnya.
Legislator PDIP Surabaya tersebut, mengaku prihatin terhadap kondisi yang dialami para siswa SDN Semolowaru 1.
“Jembatan yang menjadi akses utama sudah tidak difungsikan sejak setahun lalu. Sedangkan jalan alternatif rusak sejak 2 tahun lalu,” ujar Anas.
Anas mendesak kepada Dinas Pemkot Surabaya dan OPD terkait, segera merespons kondisi tersebut.
“Jembatan seharusnya segera diperbaiki. Demikian juga jalan alternatif ke sekolah. Jalan yang dilalui itu penutup saluran, namun banyak yang rusak. Kondisi ini sangat membahayakan. Apalagi saat hujan deras. Jalan tidak karena tergenang air, membuat yang lewat rawan terperosok,” jelasnya.
Anas menegaskan, sudah seharusnya Pemkot Surabaya memberikan atensi terhadap persoalan tersebut, karena berkaitan dengan infrastruktur sekolah.
“Disetiap kesempatan Pak Eri Cahyadi wali kota Surabaya menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan SDM warga Surabaya. Salah satunya dengan memperbaiki kwalitas pendidikan,” pungkasnya. (trs)