Surabaya, newrespublika – Politisi PAN yang juga anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Ghoffar Ismail, ST menilai, aktifnya Walikota Eri Cahyadi selama bulan Mei ngantor di Kelurahan-kelurahan harus diwaspadai adanya tendensi politik.
“ Ingat ini jelang Pilkada Kota Surabaya November 2024, jadi tendensi-tendensi politik saat kepala daerah aktif turun ke bawah harus di waspai,” ujar Ghoffar Ismail di Surabaya, Senin (03/06/2024).
Ia menjelaskan, sebagai Walikota seharusnya percaya penuh kepada bawahannya seperti Kecamatan dan Kelurahan. Biar, SDM di tingkat Kelurahan bekerja secara maksimal, tanpa harus di awasi sedail mungkin hingga harus ngantor di Kelurahan setiap hari.
“ Kelurahan garda terdepan dalam pelayanan masyarakat, jadi percayakan saja dengan kinerjanya,” tegas anggota dewan yang kembali terpilih hasil pemilu 2024.
Lebih lanjut Ghoffar Ismail mengatakan, Walikota Eri Cahyadi tidak mengapa turun langsung dan melihat fakta pelayanan masyarakat di tingkat Kelurahan itu ada positifnya.
“ Mungkin untuk meningkatkan kinerja Kelurahan, apa saja yang belum maksimal dalam pelayanan masyarakat,” tuturnya.
Ghoffar Ismail menerangkan, Walikota yang memiliki kewenangan mengecek kinerja bawahannya dalam konteks ini harus di acungkan jempol, sampai Eri Cahyadi mau ngantor setiap hari di Kelurahan.
Tapi, jelas Ghoffar Ismail, perlu diingat ini jelang Pilkada Surabaya, jadi kewaspadaan terhadap tendensi politik untuk meraih simpati masyarakat saat Pilkada digelar itu juga perlu di waspadai.
“ Untuk peningkatan kinerja Kelurahan oke-oke saja, tapi ada apa setiap hari Walikota Eri Cahyadi ngantor di Kelurahan, sementara di Surabaya ada 154 kantor Kelurahan,” pungkasnya. (trs)