Surabaya, Respublika – Pemberitaan warga yang Sejak empat tahun yang lalu, tepatnya mulai April 2018, rumah di Jalan Gubeng Kertajaya 5D Nomor 16A, Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, tak lagi teraliri dengan listrik.
Keluarga yang tinggal di rumah itu hidup dalam kegelapan dan kesunyian. Tak ada kipas angin. Tidak ada televisi. Bahkan menanak nasi masih menggunakan dandang dengan panas api dari kompor.
Pengalaman hidup pilu ini dirasakan oleh pasangan Rozi (23) dan Ayu (20) bersama dua putra-putrinya yang masih balita. Dava berusia 2 tahun dan Diva yang menginjak 3 tahun. Lalu, ada pula adik kandung Rozi yang tinggal di sana. Total, lima orang sekeluarga.
Menindaklanjuti hal tersebut Wakil Walikota Surabaya Armuji menegaskan bahwa ada sejumlah informasi yang harus di luruskan sehingga tidak terjadi polemik di masyarakat.
“ Langsung pihak kecamatan mengecek dan menerbitkan akta kematian neneknya serta pengajuan akta kelahiran anak dari mbak ayu,” ujar Armuji, Senin (12/12/22).
Dirinya juga menegaskan bahwa anak dari ayu tidak mengidap stunting dan pendampingan dari puskesmas mojo dilakukan secara berkala . Perihal listrik yang menunggak ia berkomunikasi dengan PLN untuk memberikan kemudahan.
“ Memang ada tunggakan dan pelanggaran sebelumnya , oleh karena itu kami minta kebijakan dari PLN untuk menyambungkan kembali aliran listrik ke rumah ayu,” tegas Cak Ji.
Politisi senior PDI Perjuangan Kota Surabaya tersebut juga memberikan apresiasi terhadap kinerja kader Surabaya Hebat di wilayah Gubeng Kertajaya. Armuji berharap agar segenap elemen mampu bekerjasama mengurai permasalahan yang terjadi di masyarakat.