Surabaya, Respublika – Elok Afifah tidak bisa membendung haru saat mendengar kabar Wakil Walikota Armuji akan mengunjungi kediamannya pada Jumat (1/7) pagi di simolawang , kelurahan simokerto Kecamatan Simokerto.
/Elok yang bekerja sebagai buruh di salah satu gudang tinggal berdia bersama putri semata wayangnya Alya Devi Nurhikmah berusia 16 tahun yang mengidap stunting . Selain itu kondisi rumah dengan atap yang rapuh dan tidak layak membuat khawatir elok setiap saat dirinya bekerja.
Wakil Walikota Surabaya Armuji mendatangi rumah elok dengan didampingi Dinas Sosial , Dinas Perumkim dan Cipta Karya serta pihak kelurahan dan Kecamatan.
“Kondisi yang seperti ini akan menjadi perhatian dan prioritas kita , Pemerintah Kota Surabaya menjamin akan memberikan intervensi,” ujar Armuji, Jumat (01/07/22).
Dirinya juga mengajak agar segenap jajaran Pemerintahan peka terhadap kondisi masyrakat sekitar . Sehingga mampu menyusun skala prioritas pemberian intervensi.
“Jadi apabila ada survey baik itu bedah rumah, usulan permakanan dan program lainnya harus bisa disusun skala prioritas mana yang lebih didahulukan mana yang bisa ditunda . Jangan yang membutuhkan betul harus menunggu,” tegas Armuji.
Ia juga menjelaskan bahwa di tahun 2022 Pemerintah Kota Surabaya memiliki program perbaikan 800 Rumah tidak layak huni dari 2000-an Usulan yang masuk. Penurunan angka stunting di Surabaya memang terbilang pesat. Data Dinas Kesehatan Kota Surabaya sebelumnya menyebut angka stunting di Surabaya pada Oktober 2021 ada 5.727 kasus, namun, tidak sampai akhir 2021, jumlah stunting mampu diatasi hingga turun menjadi 1.785 kasus.
“Semua butuh Kolaborasi berbagai pihak , Pak Wali Eri Cahyadi saya beserta jajaran Pemerintah Kota Surabaya tidak bisa sendiri butuh partisipasi segenap komponen masyarakat,” pungkasnya.(trs)